PERKEMBANGAN
MASYARAKAT, KEBUDAYAAN
DAN
PEMERINTAHAN PADA MASA HINDU BUDHA
Indicator
:
1. Sejarah
lahirnya agama dan kebudayaan Hindu.
Kebudayaan Hindu lahir dari perpaduan (
akulturasi budaya ) bangsa Arya ( Indo Jerman ) dan bangsa Dravida ( India asli
).
2. Perkembangan
agama dan kebudayaan Hindu.
Bangsa Arya masuk ke India lewat :
- Celah
kaiber dan mendesak suku asli India ( bangsa Dravida ) sampai di India th 4000
– 2000 SM.
- Memasuki
lembah Indus secara bergelombang kea rah tenggara memasuki lembah sungai Gangga
dan sungai Yamuna.
Di lembah sungai Indus ( Punjab)
mereka mempertahankan keturunan.
Di lembah sungai Gangga ( sungai suci
/ tempat bersemayam Dewi Gangga / menghanyutkan abu jenazah) bercampur dengan bangsa Dravida (
proses asimilasi )→ Hinduisme.
Dewi Gangga adalah seorang
bidadari yang dibuang
Disitu bangsa Arya berkuasa
/ dominan → menamakan diri bangsa Hindu.
Bangsa Arya menganggap
sekitar sungai Indus sebagai daerah Hindustan artinya : tanah milik orang
Hindu.
Sedangkan sekitar sungai Gangga
dan sungai Yamuna disebut Aryavarta artinya negeri orang kaya.
Bangsa Arya mempnyai kepercayaan /
agama → Politheisme / banyak Dewa , yaitu : Dewa Surya, Soma, Agni, Bayu,
Indra, Pertiwi, Baruna.
Agama Hindu menyembah banyak Dewa → Trimurti
:
1. Dewa
Brahmana ( Pencipta alam ) aliran
nya → Brahmanisme.
2. Dewa
Wisnu ( Pemelihara / Pelindung ) →
Waisnawa.
3. Dewa
Syiwa ( Perusak alam ) → Syiwaisme.
Bangsa Arya merasa lebih
tinggi dari bangsa Dravida → muncul kasta
:
1. Brahmana → orang
Arya → menguasai Ilimu Pengetahuan dan berperan dalam penyebaran agama Hindu.
2. Ksatria → bangsawan, prajurit, pegawai pemerintah.
3. Waisya → petani dan pedagang.
4. Sudra → buruh.
5. Paria / candela → golongan hina dan ternoda.
Sumber
agamanya : kitab suci Weda, Brahmana dan Upanisad.
1. Macam-macam
kitab Weda :
a. Reg
weda →
puji-pulian.
b. Sama
weda → nyanyian.
c. Yayur
weda → penjelasan tentang sloka.
d. Atharmaweda
→ do’a / mantra untuk pengobatan.
2. Kitab Brahmana → membahas sesaji dan upacara
→
tafsir Weda
3. Kitab Upanisad →
ajaran tentang ketuhanan dan makna hidup.
→
dasar filsafat hubungan manusia dengan tuhan.
Agama Hindu mengajarkan bahwa
manusia hidup dalam keadaan samsara
/ sengsara / Punarbawa akibat dari
perbuatan masa lalunya ( karma ) → reinkarnasi → orang mati akan lahir kembali , kalau sudah
sampai muksa ( bersih ) tidak lahir kembali / mati terus.
Tempat
sucinya kota Benares ( tempat
bersemayam dewa Syiwa ).
Sungai
Gangga dianggap keramat / suci →
tempat membuang tulang yang sudah dibakar.
Di
dalam agama Hindu ada 4 tingkatan hidup :
1. Brahmacarin
→ 8 – 12 tahun → belajar dasar-dasar agama Hindu.
2. Grahasta
→ dewasa → menikah.
3. Wanaprasta
→ bertapa → setelah lahir cucu pertama.
4. Pariwrajaka
→ pergi / hilang → menjadi fakir miskin
AGAMA BUDHA
1. Sejarah
lahirnya agama Budha
Agama Budha lahir dan berkembang di India.
Lahir karena sifat sombong kasta Brahmana (
Hindu ) → muncul golongan Jaina: golongan yang mencari kebahagiaan dan hidup
sederhana.
Tokohnya Sidharta Gautama yang berguru pada
Brahmana.
Ceritanya :
Sidharta kecil putra deorang raja Sudadharma
tidak boleh keluar istana hidup dalam kemewahan,suatu hari Sidharta keluar
istana tanpa ijin, melihat keadaan diluar istana melihat kehidupan
sebenarnya → bertapa di hutan Bodh Gaya
→ dibawah pohon body → mendapat sinar.
Sejak itu Sidharta menjadi Sang Budha = yang disinari.
Kutbah pertama di Benares → mendapat julukan
Sakyamuni ( pendeta dari keluarga Sakya.
Sidharta wafat di Kusinaraga th 486 SM.
Kitab sucinya : → menggunakan bahasa Pali.
1. Vinayapitaka
→ aturan kehidupan.
2. Sutrantapitaka
→ dasar ajaran agama.
3. Abdidharmapitaka
→ falsafah agama.
Agama Budha tidak mengenal kasta , ada
reinkarnasi.
Ada 4 aiaran hidup dalam agama Budha :
1. Hidup
adalah samsara.( menderita / sengsara )
2. Penderitaan
disebabkan nafsu.
3. Penderitaan
dapat dicegah dengan menghilangkan nafsu.
4. Untuk
menghilangkan nafsu dibutuhkan 8 jalan kebenaran ( Astadiva ) yaitu :
pikiran,
tingkah laku, niat, penghidupan, perkataan, usaha,perhatian, semedi semuanya
karus baik.
Ada juga 10 perintah / hokum larangan :
1. Untuk
masyarakat/ orang umum :
a. Membunuh.
b. Mencuri.
c. Berzina
/ madon.
d. Mabuk-mabukan
/ madat.
e. Berdusta
/ berjudi.
2. Untuk
biksu / biksuni tidak boleh :
a. Menonton
tarian / permainan.
b. Memakai
wewangian / perhiasan.
c. Makan
setelah lewat tengah hari.
d. Tidur
diatas kasur
e. Menerima
emas / perak
Perkembangan agama Budha mencapai puncak
kejayaan pada masa raja Asoka dari Dinasti Mauriya → menetapkan agama Budha
sebagai agama resmi Negara
Agama Budha berkembang pesat setelah Sidharta
Gautama wafat.
Raja Asoka menyebarkan agama melalui Edik (
batu yang dipahat berisikan ajaran agama Budha ).
Bahkan putrid raja Asoka disuruh menyebarkan
agama Budha ke Sri langka dan sekitarnya sampai di Indonesia.
Dalam perkembangannya agama Budha pecah
menjadi 2 :
1. Budha Mahayana (
kendaraan besar ) → apabila sudah sampai Nirwana pikirkan orang lain.yang masih
dalam kegelapan.
2. Budha Hinayana (
kendaraan kecil ) → bagaimana supaya dirinya bias mencapai Nirwana.
Tempat
suci
agama Budha :
1. Taman
Lumbini → tempat kelahiran sang budha.
2. Bodh
Gaya → tempat sang Budha memperoleh sinar )
3. Sarnath / dekat Benares → tempat kutbah pertama.
4. Kusinaraga
→ tempat sang Budha wafat.
JALUR MASUK AGAMA DAN KEBUDAYAANHINDU BUDHA DI INDONESIA
Ada 5 teori yang
menyatakan :
1. Teori Brahmana → Van Leur → pendeta → yang mengetahui
seluk beluk agama Hindu → menerjemahkan kitab weda.
2. Teori Ksatria → F.D.K.Bosch → bangsawan dan prajurit →
kolonisasi di Indonesia.
3. Teori Waisya → N.J.Kroom → pedagang India.
4. Teori arus balik →
F.D.K.Bosch → pedagang Indonesia dan pelajar Indonesia di India , pulang
menyebarkan agama Hindu di Indonesia.
5. Teori Sudra → F.D.K.Bosch → buruh / kuli kapal orang
India yang kontak langsung dengan orang Indonesia.
Menurut Brandes , sebelum Hindu Budha masuk ke
Indonesia, nenek moyang kita sudah mengenal 10 macam kepandaian , al :
Bersawah, membatik,
mata uang, mengerjakan logam, astronomi/ perbintangan, wayang, gamelan,
tembang, berlayar , dan mengatur masyarakat.
Perdagangan dan pelayaran di Indonesia pada awal abad
Masehi.
Nenek moyang kita
telah mengenal ilmu perbintangan / astronomi → pelayaran → penunjuk arah (
bintang biduk / bintang pari )
Hugungan dagang
Indonesia dan India → masuk kebudayaan Hindu Budha di Indonesia → abad 4 – 5
masehi → bukti : Indonesia berdiri kerajaan Hindu Budha.
Perkembangan budaya dan agama Hindu Budha di Indonesia.
Masuknya Hindu
Budha berpengaruh pada bangsa Indonesia → berdiri kerajaan Kutai, Tarumanegara
→ Indonesia mulai masa sejarah : mengenal tulisan → huruf Palawa dan bahasa San
Sekerta → namun keb. Asli tidak hilang / asimilasi.
Pengaruh agama dan kebudayaan Hindu Budha di Indonesia.
1. Di bidang agama dan filsafat
Agama : semula animisme dan dinamisme → pemeluk Hindu
Budha.
Filsafat : mengenal wanaprasta : meninggalkan duniawi
menjadi pertapa.
2. Di bidang seni dan
bangunan
Seni wayang, seni tari →sendratari Ramayana, seni patung
→ relief candi.
Seni bangunan → candi, arca, stupa :
a. Candi Hindu : Roro
Jonggrang / Prambanan, Sambisari, Gunung wukir, Dieng,
Songo, Gebong.
b. Candi Budha : Borobudur, Pawon, Ngawen, Kalasan, Mendut,
Sari, Sewu,
Plaosan, Ratu Boko.
3. Di bidang bahasa dan sastra.
Digunakannya
bahasa San Sekerta dan bahasa Dewanagari → prasasti di Kaltim dan Jabar → huruf Palawa.
Sastra → Baratayudha (Empu Sedah dan Empu Panuluh )
Arjuna wiwaha ( Empu Kanwa )
Gatutkacasraya ( Empu Panuluh )
Sotasoma ( Empu Tantular )
Kresnayana, Sang Hyang Kamahayanikan
4. Di bidang politik dan pemerintahan → munculnya kerajaan
Hindu Budha di Indonesia.
Sebelum HB masuk ke Indonesia kekuasaan masyarakat
dipegang oleh kepala suku, pergantian dengan sistem primus interpares: pemimpin
dipilih orang yang memiliki kelebihan → HB masuk dipimpin raja berdasar
keturunan.
Daerah yang terkena
pengaruh HB :
·
Sumatra
Selatan → Sriwijaya.
·
Jawa →
Tarumanegara, Holing, Mataram Hindu, Majapahit.
·
Bali →
kerajaan Bali.
·
Kalimantan
Timur → Kutai.
Yang tidak kena
pengaruh → daerah yang jauh dari perdagagan Internasional karena tidak pernah disinggahi
pedagang Luar Negeri → NTT, Maluku, Ambon, Papua.
Tugas individu :
Lengkapilah tabel
berikut :
No
|
Nama kerajaan
|
Letak
|
Masa kejayaan
|
Penyebab keruntuhan
|
Peninggalan berupa bangunan
|
1
|
Kutai
|
||||
2
|
Tarumanegara
|
||||
3
|
Mataram lama
|
||||
4
|
Sriwijaya
|
Keterangan → kerajaan
Hindu :
1. Kerajaan Kutai
Tertua di Indonesia
→ berdiri abadke 4 masehi → letak di Muarakaman tepi sungai Mahakam Kaltim.
Sumber sejarah : 7
buah yupa ( batu tulis yang berfungsi sebagai tempat untuk upacara hewan kurban
/ yadnyapunia )→ prasasti Muarakaman → huruf Palawa bahasa SanSekerta → raja I
: Kudungga (asli Indonesia ) → pembentuk dinasti Asmawarman ( anak Kudungga ) →
terpengaruh Hindu → anaknya Mulawarman → masa kejayaan.
Prasasti Muarakaman
yang berupa Yupa berisi :
a. Silsilah Mulawarman → termasyhur.
b. Kemuliaan raja Mulawarman.
c. Hadiah Mulawarman kepada Brahmana.
Raja – raja :
a. Kudungga → kepala adat yang dinobatkan.
b. Asmawarman / Wasmakarta → artinya pendiri dinasti
kerajaan → nama lain : Ansuman : dewa matahari.
c. Mulawarman → raja terbesar, dekat dengan kaum Brahmana
dan rakyat → penganut Hindu Syiwa →
bukti bangunan suci waprakeswara : tempat suci pemujaan dewa Syiwa.
Peristiwa penting :
1. Mengadakan upacara korban emas.
2. Menghadiahkan 20.000 ekor sapi kepada Brahmana.
3. Menyelenggarakan upacara asmaweda → melepas kuda untuk
menentukan batas wilayah.
Perekonomian :
a. Kalangan istana / bangsawan → mengenal perdagangan LN
dengan India → bukti : arca Budha di Kutai berlambang Gubala.
b. Rakyat → tertutup / DN.
2. Kerajaan Tarumanegara.
Letak di tepi
sungai Cisedane Jabar.
Sumber sejarah : 7
buah prasasti peninggalan raja Purnawarman → huruf Palawa bahasa San Sekerta, 5
di Bogor 2 di kota lain :
1. Prasasti Ciaruteun → kukisan 2 telapak kaki dewa Wisnu.
2. P. Kebon kopi → lukisan 2 telapak kaki gajah Airawata →
gajah penguasa Tarumanegara.
3. P, muaracianten
4. P. Jambu → lukisan telapak kaki Purnawarman.
5. P. Pasir Awi.
6. P. Tugu → Tanjung Priok → penggalian sungai Gomati dan
sungai Candrabaga→ pengairan → negara agraris.
7. P. Lebak → Banten.
Sumber berita
tentang Tarumanegara :
a. Fa Hien ( musyafir Cina ) → di Jawa ada kerajaan yang
bernama Ye Po – Ti artinya Taruma.
b. Dinasti Tang dan dinasti Sung →menyebut dengan kerajaan
Tolomo.
c. I – Tsing ( musyafir Cina ) menyebut dengan kerajaan Mo –
ho – Siu.
3. Kerajaan Kaling / Holing / Kalingga.
Letak :
diperkirakan di Jawa Tengah.
Sumber sejarah
berupa berita Cina :
a. Adanya kerajaan Kaling → makan menggunakan jari / tanpa
sendok dan garpu.
b. Th 648 M kerajaan ini mengirim utusan ke Cina.
c. Di Jawa ada kerajaan yang diperintah raja perempuan →
Ratu Sima yang tegas, jujur, bijaksana → Hindu Budha berkembang → terbukti
datangnya pendeta Cina Hui Ning selama 3 tahun dan menterjemahkankitab Hinayana
dari bahasa San Sekerta ke bahasa Cina dibantu pendeta Janabrada.
Mata pencahatian
penduduk bertani dan bergadang.
4. Kerajaan Kanjuruhan.
Letak : Malang,
Jatim.
Sumber berita →
prasasti Dinoyo → huruf Kawi bahasa San Sekerta, 760 M → isinya : abad ke 8
kerajaan Kanjuruhan dipimpin Raja Dewashima punya anak Limwa → naik tahta
menjadi Gajayana, peninggalannya → candi Badut → tempat memuja Dewa Aghastya (
Syiwa )
5. Kerajaan Sriwijaya.
Letak : Palembang,
Sumatra Selatan → kerajaan Maritim I di Indonesia : mempunyai AL yang kuat →
kekuasaan luas sampai Semenanjung Malaka dan Thailand Selatan→ tujuan →
memperkuat pertahanan Sriwijaya menghadapi kerajaan Colamandala.
Sriwijaya merupakan
kerajaan besar :
a. Menguasai jalur perdagangan sekitar Malaka dan mempunyai
armada laut yang kuat.
b. Pusat perdagangan di Asia Tenggara.
c. Pusat penyiaran agama Budha.
d. Ada perguruan tinggi agama Budha.
Pendeta / guru /
biksuni yang terkenal → Sakyakirti, Dharmakirti dan Dharmapala.
Raja yang terkenal
→ Balaputradewa.
Raja yang pernah
memerintah :
a. Dapunta Hyang Sri Jayanaga.
b. Balaputradewa.
c. Sri Udayadityawarman.
d. Sri Sudamani Marwadewa.
e. Marwawijayatunggawarman.
f. Srisanggarama Wijayatunggawarman.
Sumber sejarah :
a. Dalam negeri :
1. Prasati Kedukan Bukit.
2. P. Telaga batu.
3. P. Talang tuwa.
4. P. Kota kapur.
5. P. Karang berahi.
6. P. Telaga batu.
7. P. Palas pasemah.
b. Luar negeri :
1. Berita Cina, Dinasti Tang menyebut San-fo-tsi artinya
Palembang.
2. Catatan I-Tsing → berlayar sampai She-Li-Fo-She (
Sriwijaya ).
3. Catatan Raihan Al Biruni ( Persia ).
4. Prasasti Nalanda ( India ).
5. Prasasti Semenanjung Malaka ( Malaysia Barat ).
6. Catatan Sulaiman dan Abu Zaid Hasan / musyafir Arab →
menyebut Sriwijaya dengan nama : zabag, zabaj, Syarbazah ( Sribuza )
7. Piagam Leiden → raja Sriwijaya bernama Marawijaya
Tunggawarman.
Ibukota kerajaan : Minangatmawan → Jambi → Palembang (
srategis ).
Menjalin hubungan dengan Cina ( Dinasti Han ) dan
kerajaan India (Cola mandala) → rakyat sebagian besar agama Budha.
Sriwijaya → kerajaan Nasional Kuno I → kekuasaannya
sampai Ligor ( Maluku ), Tulang bawang, Kedah, Bangka, Jambi, Lampung, Jawa
Tengah, Tanjungpura dan Sumatra Selatan.
Keruntuhan Sriwijaya :
a. Faktor alam →Palembang jauh dari laut.
b. Faktor ekonomi →
kapal dagang berkurang → pemasukan negara berkurang.
c. Faktor politik → banyak daerah yang melepaskan diri.
d. Faktor militer → diserang Dharmawangsa, Kertanegara,
Colamandala, Majapaahit.
6. Kerajaan Mataram Hindu / Mataram Kuno.
Letak : Kedu,
Magelang, Jawa Tengah.
Sumber sejarah :
a. Prasasti Canggal → mendirikan Lingga di Kunjarakunja →
tuk memuja Syiwa.
b. P. Balitung / P. Mantiyasih / P. Kedu → silsilah Dinasti
Sanjaya.
c. P. Kalasan → pembangunan candi Kalasan oleh Rakai
Panangkaran.
d. P. Karangtengah → pembangunan candi Ngawen → pembebasan
tanah Borobudur.
Raja-raja :
Sanna → diganti
Sanjaya bergelar Rakai Mataram Sang Ratu Sanjaya
Silsilah raja → buku Aneka Ilmu hal 39.
Mataram Kuno pecah
menjadi 2 :
a. Dinasti Sanjaya → Hindu → Jateng bag utara → peninggalan
: C. Gedong Songo, C. Dieng.
b. Dinasti Saylendra → Budha → Jateng bag selatan →
peninggalan : C. Borobudur, C. Mendut, C. Pawon.
Pada masa Empu
Sindok 929 M pusat pem pindah ke Jawa Timur → Mataram Lama berakhir.
7. Kerajaan Medang Kamulan ( Mataram Jawa Timur )
Pendiri : Empu
Sindok.
Letak : Watugaluh ,
Jombang, Jatim.
Sumber sejarah →
prasasti Calicut / Calcuta ( India ) → isinya : nama raja2 yang memerintah
Medang Kamulan.
Adapun rajanya sbb
:
a. Empu Sindok → alasan dipindah dr Jateng ke Jatim karena :
1. menghindari serangan Sriwijaya.
2. sering terjadi bencana alam ( gunug meletus ).
Naik tahta bergelar : Sri Maharaja Rakai Hino Sri Isyana
Wikrama Dharmatunggadewa.
b. Dharmawangsa → bergelar : Sri Dharmawangsa Tguh Ananta
Wikrama Dharmatunggadewa.
Cita – cita : menguasai pelayaran Nusantara.
Usaha yang dilakukan :
1. Menguasai daerah
pantai Sriwijaya.
2. Menyusun kitab
Undang-Undang Siwasasana.
3. Menterjemahkan
kitab Mahabarata ke dlm bhs Jawa Kuno.
Kekuasaan berakhir ( peristiwa Pralaya ) → wafat :
diserang raja Wura wari.
c. Airlangga → berusaha menyatukan wilayah Medang Kamulan
yang pecah karena peristiwa Pralaya.
Usaha yang dilakukan sbb :
1. Membangun
Pelabuhan Ujung Galuh di Surabaya dan Kembang Putih di Tuban,
2. Membangun tanggul
waringin sapta untuk menahan luapan sungai Brantas.
3. Menyusun kitab Arjuna wiwaha oleh Empu Kanwa.
1041 M Airlangga turun tahta menjadi pertapa → mendirikan
pusat pertapaan di lereng gungung Penanggungan
→ wafat dimakamkan di candi
Belahan → dipatungkan wujud Wisnu mengendarai Garuda.
Sebelum turun tahta Airlangga membagi kerajaan untuk 2
putranya → Jenggala dan Panjalu oleh Empu Baradha.
1. Jenggala ( Singasari ) → letak utara sungai Brantas →
ibukota Kahuripan.
2. Panjalu ( Kediri ) → selatan sungai Brantas → Daha.
Keduanya terjadi perang saudara → 1116 M → Kediri menang → Singasari kalah.
8. Kerajaan Kediri.
Raja-raja :
a. Sri Bameswara .
Sumber sejarah :
1. Prasasti Pandeglan → lencana kerajaan berupa Candrakapala
( tengkorak bertaring diatas bulan sabit ).
b. Jayabaya →raja terbesar / terkenal karena ahli meramal
kejadian yang akan datang → Jangka Jayabaya.
Karya sastranya :
1. Kitab Baratayudha
ditulis Empu Sedah dan Panuluh.
2. Kitab
Gatutkacasraya dan Hariwangsa ditulis Empu Panuluh.
c. Kameswara
Kitabnya :
1. Kitab Wertasancaya oleh Empu Tanakung → isi : cara
membuat syair.
2. Kitab Smaradhana oleh Empu Darmaja → kelahiran Ganesa.
3. Kitab Lubdhaka oleh Empu Tanakung → kisah seorang pemburu
yang taat dan setia pada Syiwa.
d. Kertajaya / Dandang Gendhis ( raja terakhir )
Pada masa pem → terjadi perselisihan dengan Brahmana →
menganggap dirinya dewa → Brahmana minta
bantuan Ken Arok ( dari Sjngasari )→ dimanfaatkan Ken Arok merebut kekuasaan →
dimenangkan Ken Arok pada pertempuran di Ganter → kerajaan Kediri berakhir
muncul kerajaan Singasari.
9. Kerajaan Singasari.
Didirikan Ken Arok
dengan gelar Sri Ranggah Rajasa Bathara Sang Amurwabumi → dinasti Rajasa.
Sumber sejarah :
1. Kitab Pararaton dan Negara Kertagama → isi :
a. kerajaan Medang
Kamulan dibagi 2 : Jenggala dan Kediri.
b. Ken Arok titisan
Dewa Wisnu raja terbesar Singasari.
2. Candi Kidal → makam Ken Arok.
3. Candi Jago → makam Wisnuwardhana.
4. Candi Singasari → makam Kertanegara.
Raja2 yang pernah
memerintah : Silisilah hal 44.
a. Ken Arok ( 5 tahun )
Dibunuh Anusapati
( anak Ken Dedes + Tunggul Ametung )
b. Anusapati ( 21 tahun )
Dibunuh Tohjaya ( anak Ken Arok + Ken Umang ) → saling
bunuh.
c. Tohjaya ( beberapa bulan )
Dibunuh Ranggawuni ( anak Anusapati )
d. Ranggawuni ( 20 tahun )
Wafat tanpa dibunuh → diganti anaknya : Kertanegara.
e. Kertanegara ( raja terakhir / terbesar ), citi2nya :
menyatukan sekuruh Nusantara dibawah Singasari.
Usaha yang dilakukan :
1. Pemerintahannya dibantu 3 mahamenteri : I-Hino,
I-Sirikan, I-Halu.
2. Mengganti para pembantu yang menentang politiknya.
3. Mengirimkan ekspedisi Pamalayu → tujuannya melemahkan
Sriwijaya
4. Mengadakan persahabatan dengan kerajaan Campa → tujuan :
menahan serangan raja Kubilai Khan ( Mongol )
10. Kerajaan Majapahit.
Pendiri : R.
Wijaya, letak : Trowulan, Mojokerto, Jawa Timur → gelar : Sri Kertarajasa Jaya
Wardhana.
Sumber sejarah :
a. Kitab Pararaton → riwayat Singasari dan Majapahit.
b. Kitab Sotasoma → di dalamnya terdapat Bhineka Tunggal
Ika.
c. Kitab Negarakertagama
d. Berita Cina → keadaan masyarakat pada berakhirnya
Majapahit.
Raja2 yang
memerintah :
1. R. Wijaya ( 16 tahun ) memperistri keempat anak
Kertanegara ( raja Singasari terakhir dan terbesar ).
Pada masa pemerintahannya diwarnai kemelut politik(
pemberontakan ) al :
a. Pemberontakan Ronggolawe.
b. Pemberontakan Sora.
Wafat 1309→ dicandikan di Simping, Blitar sebagai Arca
Syiwa.
2. Jayanegara ( Kala
Gemet )
Bergelar → Sri Jayanegara.
Pada masa pemerintahannya terjadi → tidak puas terhadap
raja, al :
a. Pemberontakan Nambi.
b. Pemberontakan Kuti dan Semi.
Pemberontakan Kuti (terbesar ) → menguasai ibukota →
Jayanegara menyingkir ke Bedander→ dipadamkan Gajahmada.
3. Tribuanatunggadewi
( dongeng mungkin Ratu Ayu Kencono wungu )
Pada masa pem → pemberontakan Sadeng → dipadamkan
Gajahmada → karena jasanya diangkat Mahapatih → mengucapkan sumpah Amukti
Palapa : tidak akan bersenang-senang sebelum Nusantara dipersatukan → armada AL
kuat dipimpin Laksamana Nala.
4. Hayam Wuruk ( raja terbesar ) gelar : Sri Rajasanegara.
Pem didampingi Mahapatih Gajahmada, wilayahnya seluruh
Nusantara sampai ke Semenanjung Malaka → Kerajaan Nasional kedua.
Hubungan dengan negara tetangga baik ( Mitreka satata ).
Pada masa pem terjadi Peristiwa Bubat → terbunuhnya raja
Pajajaran dan putrinya Dyah Pitaloka → diabadikan dalam buku kidung Sundayana.
Alkisah Hayam Wuruk adalah raja yang masih perjaka.
Cita-cita Gajahmada menyatukan Nusantara dibawah
Majapahit, tinggal kerajaan Pajajaran ( Sunda Galuh ) yang belum bisa
ditaklukkan → menjodohkan HW dengan Dyah Pitaloka ( Putri raja Pajajaran ) →
skenario GM → HW raja besar → pesta pernikahan diadakan di Majapahit → tidak
perlu diantar banyak prajurit → sebelum tiba di Majapahit GM kirim utusan pesta
diundur → pengiring temanten separoh perjalanan ( tidak ketemu ) .
Di Majapahit tamu tidak diperhatikan karena pesta diundur
→ adakan perkemahan di lapangan Bubat → diserbu tentara Majapahit → semua mati
kecuali Dyah Pitaloka → bunuh diri di depan Hayam Wuruk .
Diusut sesepuh kerajaan → GM diadili → dipecat.
e. Wirakramawardhana ( menantu Hayam Wuruk, suami
Kusumawardhani )
Pada masa pem terjadi perang Paregrek ( perang saudara
antara Wirakramawardhana dan Bre Wirabumi
/ anak Hayam Wuruk dari isteri selir
) → Majapahit hancur.
Faktor penyebab runtuhnya Majapahit :
1. Terjadi perang Paregreg.
2. Pengganti HW dan GM tidak ada yang cakap.
3. Banyak daerah taklukan uang melepaskan diri.
4. Masuknya Islam melalui Demak.
Peninggalan kerajaan Majapahit :
1. Candi → Penataran, Bentar, Tikus dll.
2. Karya sastra → Sotasoma, Negarakertagama, Sorandoko (
pemberontakan Sora ), Sundayana.
Peninggalan kebudayaan Hindu Budha di Indonesia , berupa
:
1. Candi .
Berasal dari kata candika → nama dewi Durga sebagai Dewi
Maut.
Menurut ahli sejarah → makam.
Bangunan candi terdiri dari 3 bagian → kaki candi, tubuh candi , atap candi.
Dikelompokkan →
candi Hindu, dan candi Budha.
Perbedaanya :
No
|
Pembeda
|
Candi Hindu
|
Candi Budha
|
1
|
Atap
|
Berbentuk ratna
|
Berbentuk stupa
|
2
|
Bentuk
|
Patung dewa Trimurti,
Ganesha
|
Patung Budha
|
3
|
Fungsi
|
Makam
|
Tempat upacara
keagamaan
|
4
|
Relief
|
Ramayana, Mahabarata
dll
|
Sotasoma,
Kunjarakarna, Lalitavistara, dan Jataka
|
Tempatnya → candi Jawa Tengah dan Jawa Timur.
Perbedaannya :
No
|
Pembeda
|
Jawa Tengah
|
Jawa Timur
|
1
|
Bentuk
|
Tambun / gemuk
|
ramping
|
2
|
Atap
|
Punden berundhak
|
Tingkatan
|
3
|
Puncak
|
Ratna / stupa
|
Kubus
|
4
|
Bahan
|
Batu andesit
|
Batu bata merah
|
5
|
Arah
|
Menghadap ke timur
|
Menghadap ke barat
|
6
|
Relief
|
Naturalis
|
Menyerupai wayang
|
7
|
Tempat paling suci
|
Di tengah
|
Di belakang
|
8
|
Pintu masuk
|
Kalamakara
|
Kepala Kala
|
Candi yang bercorak Hindu di Jateng dan DIY :
1. Candi Prambanan / Roro Jonggrang → perbatasan Yogjakarta
– Klaten.
2. C. Sewu → perbatasan Yogjakarta – Klaten.
3. C. Dieng → Wonosobo.
4. C. Gedong Songo → lereng gunung Ungaran.
5. C. Selogriyo → kaki gunung Sumbing.
6. C. Pringapus → timur gunung Sundoro.
7. C. Perot → kaki gunung Sumbing.
0 komentar:
Posting Komentar